Pada akhir bulan November 2020 ini, ada 2 anggota keluarga saya yang dinyatakan positif Covid-19. Yaitu Nenek dan Ayah saya.
Berawal dari Ayah dan Nenek saya yang sakit dan membuatnya melemah selama beberapa hari. Akhirnya Paman saya memutuskan untuk membawa Nenek saya berobat ke Rumah Sakit Rawat Inap, tetapi Ayah saya saat sakit tetap berada di rumah waktu itu. Setelah Nenek saya diperiksa, awalnya dikira itu adalah penyakit lambung, tetapi pada saat tengah malam Nenek saya kondisinya semakin melemah, karena Paman saya khawatir, akhirnya Nenek saya dibawa ke Rumah Sakit Tentara.
Nenek saya langsung dibawa ke Ruang Isolasi. Dan keesokan harinya Nenek saya dinyatakan positif Covid-19. Sekitar 2 hari berganti Nenek saya baru dibawakan hp untuk komunikasi dan kebutuhan lainnya untuk isolasi di kamar itu. Pada saat itu Ayah saya juga masih belum sembuh, dikira Ayah saya itu flu biasa tetapi herannya tidak sembuh-sembuh. Akhirnya Ayah saya memutuskan untuk periksa ke puskemas terdekat. Setelah tes, ternyata hasilnya positif Covid-19. Pihak puskesmas mengusulkan keluarga kita untuk isolasi mandiri.
Semua menggunakan masker dan sering menggunakan hand sanitizer demi kesehatan. Di rumah terus, dengan aktivitas yang monoton, seperti olahraga, bermain game, tiduran. Setelah berita keluarga kami tersebar,Lurah,RW,dan banyak tetangga yang memberikan sembako supaya kita tidak keluar dulu, takutnya menyebarkan virus.